Christo (10), Moses (11) dan Sabian (11) disatukan
dalam kelompok vokal Boy Sopranos oleh musisi Erwin Gutawa dan Gita
Gutawa melalui proses audisi yang ketat.
Ketiganya sebelumnya adalah penyanyi solo yang
beberapa kali ikut dalam sejumlah ajang pencarian bakat televisi dan
drama musikal.
''Proses audisinya berlangsung dalam
tiga tahap, kami berhasil lolos dari banyak anak-anak lainnya yang
ingin masuk dalam kelompok ini,'' kata Sabian.
Moses menambahkan: ''Seperti perang yang harus
dihadapi sampai harus menang,'' mengibaratkan proses audisi yang
berlangsung di Bandung tersebut.
Dengan register suara sopran atau bagi anak lelaki dikenal dengan istilah
'Angel Voice'
- suara malaikat - mereka kini mencoba untuk masuk dalam industri musik
Indonesia yang saat ini tengah digempur oleh aliran musik K-Pop dengan
sejumlah boyband atau girlband.
Bukan boyband
''Kami bukan boyband,'' ujar Sabian saat ditanya Sigit Purnomo dalam program Info Musika BBC.
"Kelompok ini kan bukan untuk bersaing, kami hanya ingin bernyanyi."
''Kami ini
trio choir - kelompok vokal - karena aliran suaranya beda dengan boyband,'' tambah Christo.
''Kalau boyband merujuk pada musik pop, nge-
beat dan harus memakai gerakan tari sementara kami murni bernyanyi,'' ujar Moses yang mengaku kurang bisa menari.
''Mungkin karena teknik suara kami yang berbeda,
karena suara kami seriosa, tidak semua orang bisa dan pasti cara
bernyanyipun beda dengan memakai suara sopran dan
head voice.''
Lalu bagaimana Boy Sopranos menjawab tantangan industri musik Indonesia yang saat ini marak dengan boyband ?.
''Kelompok ini kan bukan untuk bersaing, kami
hanya ingin bernyanyi, jadi kami yakin saja bahwa kami bisa diterima di
industri musik Indonesia,'' jawab Sabian yang mengidolakan tenoris
Russel Watson.
Ketika ditanya kenapa mereka menyukai genre
musik pop klasik, ketiganya dengan kompak menjawab ''kami terinspirasi
dengan lagu-lagu klasik karena terbiasa mendengarkan lagu jenis ini dari
orang tua kami.''
Single Boy Sopranos, Damai Bersamamu dengan
iringan Czech Symphony Orchestra, kini mulai banyak diputar di stasiun
televisi dan radio di Indonesia.
Lagu yang pernah dipopulerkan mendiang Chrisye
ini sengaja dipilih karena dianggap sesuai dengan semua kalangan, orang
dewasa, anak-anak dan semua agama.
Proyek Gita Gutawa
Gita Gutawa ingin medukung anak-anak dengan musik berkualitas.
Boy Sopranos merupakan salah satu dari proyek yang dibidani oleh pasangan ayah-anak Erwin dan Gita Gutawa.
''Aku memang suka musik klasik, dari dulu memang ingin membentuk grup vokal seperti ini,'' kata Gita Gutawa kepada BBC.
''Di Eropa ada kelompok yang terkenal seperti
Libera atau Vienna Boys Choir, idenya dari situ, aku rasa di Indonesia
belum ada.''
''Sempat audisi ke beberapa tempat, pertama di
Jakarta, ada beberapa calon tapi kurang cocok, sampai akhirnya audisi ke
Bandung dan bertemulah dengan Sabian, Moses dan Christo,'' kata Gita.
Gita mengaku nekat membentuk kelompok ini karena berdasarkan pengalaman dirinya sendiri.
''Sebenarnya kasusnya sama seperti sewaktu aku pertama kali keluar, beberapa lagu aku mengusung genre
classical cross over, lebih pop klasik.''
''Dan Alhamdulillah respon untuk mereka sangat positif, mungkin karena jarang ada anak laki-laki bersuara sopran.''
''Aku dan papa (Erwin Gutawa) merasa perlu ada
wadah bagi anak-anak berbakat di Indonesia dan mendukungnya dengan musik
yang berkualitas.'' tambah Gita.
Saat ini Gita yang tengah kuliah di Universitas
Birmingham, Inggris merupakan salah satu penyanyi solo wanita sukses di
Indonesia.
Sumber